You Are Enter To "The ZONE of CHANGE'S"

Every Thing's Can Be Change's, So You Can Be Change's Also
To Be The Best!

Perubahan Bukanlah Sesuatu Yang Mungkin Bagi Anda,
Perubahan Adalah Sesuatu Yang Pasti Dari Allah Untuk Anda!











Jumat, 29 Februari 2008

Kebutuhan Pertubumhan Kehidupan Anda.

Florescu adalah seorang hamba TUHAN yang mengalami siksaan yang sangat berat dalam sel tahanan oleh karena imannya kepada Yesus Kristus dan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Tubuhnya penuh luka-luka bakar akibat besi panas yang ditancapkan di tubuhnya. Tidak terlewatkan, tubuhnya juga menjadi incaran santap makan tikus-tikus yang kelaparan disekitarnya. Ia terus disiksa dan dipaksa untuk menyangkal Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juru Selamatnya tetapi tidak sedikitpun kata-kata yang keluar dari mulutnya untuk menyangkal Yesus Kristus. Dalam situasi penderitaan tersebut, komunis kemudian membawa anaknya yang berumur 14 tahun dihadapannya kemudian anak itu dipukuli di depan bapanya. Tidak tahan Florescu dalam penderitaan fisik dan batinnya, dimana ia melihat anaknya Alexander dipukuli maka ia berteriak kepada anaknya yang sementara dipukuli, “Alexander! Aku harus mengatakan apa yang mereka kehendaki! Aku tak tahan lagi melihat engkau dipukuli!” Segera anak lelaki itu menjawab, “Bapa! Janganlah melakukan sesuatu yang tidak benar padaku dengan menjadi seorang penghianat sebagai orang tuaku. Bertahanlah! Bila mereka membunuhku, aku akan mati dengan kata-kata, ‘Yesus bagi tanah airku.’” Wow, sungguh menakjubkan pengalaman iman seorang bapa dan anaknya dalam ketekunan iman mereka untuk mengikuti Yesus Kristus sebagai TUHAN mereka dan Juru Selamat kehidupan mereka.

Di sisi yang lain pada saat ini, kita menjumpai ada banyak orang Kristen yang hidup terlepas dari penderitaan iman mereka tetapi ada banyak yang mengalami pertumbuhan tanpa aturan. Kelihatannya begitu rajin dan aktif melibatkan diri dalam berbagai aktifitas gerejani, namun masih begitu mudah menjadi lemah dan jatuh dalam dosa, menjalani kehidupan dalam kedagingan dan selalu memakai cara-cara duniawi dalam usahanya mewujudkan sesuatu yang diharapkannya. Sebenarnya inti dari masalah ini adalah mereka tidak mendapat kebutuhan yang paling mendasar dari sejak hari pertama mereka menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka, atau pada saat mereka dilahirkan kembali yang lasimnya kita mengatakan pada saat mereka bertobat. Sama seperti seorang anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, selain kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya, ia juga sangat membutuhkan sebuah keluarga yang dapat mengayomi dan mendidik dirinya dengan baik. Tanpa kehadiran seorang bapa dan ibu yang dapat ia teladani serta terus menanamkan nilai-nilai kehidupan maka ia akan bertumbuh sebagai seorang anak yang liar dan sulit untuk dibina. Saat Gereja TUHAN difungsikan sebagai suatu keluarga rohani, orang-orang percaya akan menjadi jauh lebih mudah mengalami pertumbuhan dan kedewasaan dalam roh mereka karena mereka merasa memiliki sepasang orang tua rohani yang dapat mereka teladani dan sekaligus mengajarkan mereka tentang prinsip-prinsip kehidupan dalam Tuhan Yesus Kristus. Semua manusia membutuhkan keluarga dan komintas Gereja TUHAN dimana Anda berada saat ini adalah suatu keluarga Allah.

Kebutuhan mendasar setiap kita adalah:

Pertama; Kita perlu mengenal Bapa melalui doa dan penyembahan.
Pengenalan yang benar akan Bapa kita di Sorga membuat kita memiliki hati yang aman dan tenang. Itu sebabnya semasa pelayanan Yesus Kristus di bumi, Ia beberapa kali berusaha memperkenalkan Bapa di Sorga dengan cara Ia mengatakan, "...Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.” (Yohanes 14:9) Lihatlah saudaraku, ditengah kesibukan pelayanan Yesus Kristus, Ia selalu memperkenalkan Bapa-Nya di Sorga karena Yesus-pun tahu bahwa kita manusia membutuhkan bapa. Dan cara yang terbaik untuk mengenal Bapa kita di Sorga adalah kita menyatukan roh kita dengan Roh Kudus yang adalah Roh Bapa dari Sorga (Lukas 11:13; Yohanes 14:26), melalui doa dan penyembahan kita, seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 6:17 “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” Roh Kudus berasal dari hati Bapa, bila Ia ada dalam kehidupan Anda maka Anda akan merasa tenang karena ada Bapa di Sorga bersama hidupmu.

Namun, seringkali realitas kehidupan berbicara lain kepada kita karena justru sebaliknya ada begitu banyak anak-anak yang mengatakan, “kami tidak membutuhkan bapa!” Hal ini diakibatkan karena mereka mengalami pengalaman buruk semasa kecil mereka untuk mengenal bapa mereka. Mereka kehilangan kasih bapa sejak kecil, yang mereka temukan hanyalah kasih seorang ibu yang membesarkan mereka dengan segala keterbatasnnya. Pengalaman pahit ini bila terjadi bagi seorang anak laki-laki maka dia akan bertumbuh dalam kekerasan dan sejarahpun dapat terulang bila ia membangun kehidupan rumah tangga. Pengalaman kehilangan kasih bapa ini bila dialami oleh seorang anak perempuan maka karakternya akan terbentuk untuk tidak menyukai laki-laki. Ia mungkin memiliki teman laki-laki tetapi tidak akan mau dekat apatah lagi pacaran dan menikah.

Camkanlah hal ini jemaat TUHAN, diluar sana ada banyak sekali anak-anak yang kehilangan kasih bapa dan mereka membutuhkan pelukan bapa untuk memudahkan mereka memahami hati Bapa di Sorga. Maleakhi 4:5-6 mengatakan, “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Telah sekian lama Bapa di Sorga mempercayakan saya dalam pelayanan untuk membapai semua saudara, tetapi harus diakui ada banyak keterbatasan rangkulan kasih yang tidak semua Anda dapatkan, dan masih terbatasnya perhatian kasih yang diberikan bagi saudara semua. Melalui kuasa penumpangan tangan pelayanan pembapaan dipercayakan juga bagi para Penatua Jemaat. Walaupun mereka tidak memiliki jabatan bapa dalam pelayanan ini namun mereka telah memiliki pengurapan bapa untuk membapai saudara.

Kedua, kita membutuhkan persekutuan keluarga yang memiliki dinamika Roh dan konsep pikir yang sama. Pastor Steven Agustinus mengatakan, “saat kita membangun persekutuan dengan orang-orang percaya yang memiliki DNA rohani yang sama, maka kualitas hidup kita akan dapat terus ditingkatkan.” Rasul Yohanes mengatakan dalam 1 Yohanes 1:3, “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.” Dapatkah Anda bayangkan bila Anda diberikan kesempatan untuk ada dalam suatu persekutuan doa dan penyembahan bersama Rasul Yohanes? Pasti Anda akan mengalami suatu terobosan iman yang luar biasa. Barangkali juga diberikan kesempatan bersekutu dengan Rasul Petrus dan Rasul Paulus, saya percaya Anda pasti akan segera menerima pengurapan rasuli yang penuh dengan semangat penginjilan dan pemuridan! Tetapi sebaliknya bagaimana keadaan hidup Anda saat ini bila Anda tidak pernah mau datang dan bersekutu di Victorious FA dan hanya menyisikan 1 hari dalam 1 minggu untuk datang menyembah TUHAN sesudah itu 6 hari lainnya Anda bergaul dan bersekutu atau berada disekitar lingkungan para pencemooh, pemabuk, penjudi, perampok, pembunuh dan pencuri, pasti keadaan hidup Anda tidak jauh beda dengan mereka! Dan yang pasti Anda akan mengalami kemerosotan rohani yang sangat mendalam. Penulis Amsal 26:4 mengatakan, “Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.” Dalam persekutuan Victorious Family Altar, Anda dapat bertumbuh melalui pengajaran-pengajaran Firman Allah dan kesaksian pengalaman hidup saudara-saudara seimanmu. Demikian juga Anda dapat berinteraksi dan memanefistasikan kuasa Roh Kudus, serta diarahkan dan dibina dalam dekapan kasih bapa.

Jadi, sahabatku tak dapat dielakkan kita semua membutuhkan kasih bapa dan keluarga agar kita mengalami terobosan pertumbuhan rohani. H A L E L U Y A`



Rabu, 20 Februari 2008

Sikap Menentuk Cara Perspektif Anda.

Sikap Menentukan Cara Pandang.

Saya sempat dikejutkan, ketika saya pergi membeli roti yang lasimnya saya memakannya untuk sarapan pagi, saya tidak menemukannya beberapa hari. Selang beberapa hari kemudian saya akhirnya menemukan roti tersebut tetapi harga roti tersebut sudah naik harganya. Hal ini terjadi karena naiknya juga harga terigu. Wow... Semuanya melonjak harganya.
Ditengah situasi demikian apakah kita sanggup untuk mengucap syukur? Apabila sesuatu yang kita inginkan ternyata sulit untuk dijangkau. Masikah kita dapat mengucap syukur? Bila sesuatu yang kita harapkan tidak terjadi sesuai keinginan kita.
Hugs Downs mengatakan, “Orang yang berbahagia bukanlah orang yang ditentukan oleh situasi disekitarnya, tetapi orang yang memiliki sikap.” Dalam perjalanan penginjilan Yesus Kristus di masa hidup-Nya di bumi ini, telah memberikan pengaruh yang sangat luar biasa pada abad I. Mukjizat keselamatan dan kesembuhan yang dilakukan oleh-Nya, membuat semua mata tertuju bagi Tuhan Yesus Kristus. Matius 14:13-20 memberikan kesaksian, bahwa tanpa rasa takut sedikitpun, ketika hukuman pancung kepala diberikan bagi Yohanes pembaptis, ribuan orang berusaha bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, padahal Yesus Kristus telah menghindari mereka. Matius 14:13 mengatakan, “Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.” Sungguh suatu tindakan yang sangat berani yang dilakukan oleh gerombolan masa tersebut. Mereka tidak peduli tindakkan pemerintah yang telah mengambil keputusan secara arogansi untuk memancung kepala Yohanes pembaptis. Mereka menelusuri jalan kota-kota untuk bertemu Yesus Kristus tanpa ada rasa kuatir, bahwa hidup mereka dapat berakhir dengan cara yang sama dengan Yohanes pembaptis. Tetapi mereka dengan penuh semangat berjalan mencari Yesus Kristus.
William Blake mengatakan, “Samar-samarnya jendela kehidupan jiwa ini mengubah bentuk surga dari kutub ke kutub dan memimpin Anda untuk percaya akan sebuah kebohongan ketika Anda melihatnya bukan dengan mata.” Seringkali masalah-masalah yang datang silih berganti dalam kehidupan kita menahan langkah kita untuk terus mengikuti Yesus Kristus dan menemukannya serta menyaksikan perbuatan mukjizat-Nya yang ajaib dalam setiap pergumulan masalah kita. Pandangan kita menjadi samar-samar untuk melihat besarnya kasih karunia-Nya yang cukup bagi kita! Selaput masalah lebih besar menyelubungi pandangan kita untuk melihat Yesus Kristus. Seringkali dalam keadaan demikian kita akan menjadi pesimis dengan kehidupan ini, serta tidak lagi sanggup untuk mengucap syukur, dan bila kita tidak memperbaiki diri kita dalam doa dan merenungkan Firman TUHAN maka disitulah titik awal kejatuhan kita! Sebenarnya kita tidak melihat dengan mata tetapi melihat dengan otak dan sikap kitalah yang akan mengartikan dan menilai suatu peristiwa yang terjadi, kemudian barulah kita mangambil makna serta keputusan sebagai bentuk tanggapan kita.
Pandangan ribuan orang tidaklah dikaburkan dengan peristiwa Yohanes pembaptis yang dibunuh saat itu. Pikiran mereka masih terfokus pada Yesus Kristus yang telah melakukan banyak sekali mukjizat-mukjizat kesembuhan dan keselamatan. Langkah kaki mereka terus berjalan mencari Yesus Kristus dan mereka menemukan-Nya, bahkan lebih dari itu apa yang mereka harapkan menjadi kenyataan. Matius 14:14 mengatakan, “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Ingatlah ini sahabatku, Sikap Anda menentukan sikap hati Tuhan Yesus Kristus untuk bertindak menolong Anda!” Anda tidak akan pernah melihat mukjizat TUHAN, bila sikap hati Anda tetap pesimis dan membiarkan selaput masalah itu menyelubungi pandangan hidup Anda! Walaupun Tuhan Yesus Kristus telah menyatakan belas kasihan-Nya bagi mereka, sehingga apa yang mereka harapkan menjadi kenyataan namun tidak seorangpun diantara mereka yang beranjak pulang meninggalkan Yesus Kristus, padahal hari telah menjelang malam. Melihat situasi dan keadaan tersebut, murid-murid Yesus Kristus berpikir, “kita ada dalam masalah besar!” Kemudian mereka mengatakan kepada Yesus Kristus, (Matius 14:15)“ "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Bukankah seringkali masalah perut menjadi suatu masalah besar bagi kita semua? Kita mulai egois memikirkan diri kita lebih dari orang lain, sebenarnya inilah sikap hati dari murid-murid TUHAN, yaitu mereka tidak berani berbuat sesuatu kepada ribuan masa. Masalah membutakan sikap hati mereka untuk tetap optimis mengharapkan mukjizat dari Tuhan Yesus Kristus. Berbeda dengan sikap Yesus Kristus dalam masalah tersebut. Rasul Yohanes mencatat sikap hati Yesus Kristus dalam peristiwa yang sama pada Yohanes 6:5 Ia mengatakan, “...berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Yesus Kristus sengaja menanyakan hal tersebut kepada murid-Nya. Ternyata sikap hati Filipus sangatlah pesimis, ia mengatakan dalam Yohanes 6:7, “Jawab Filipus kepada-Nya: ‘Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.’" Philip Baker mengatakan, “Menurut saya, hidup adalah bagaimana kita dapat melihat perbedaan. Sama seperti gelas yang setengah penuh dan setengah kosong pada waktu yang sama.” Dalam waktu yang bersamaan Filipus melihat setengah gelas yang kosong tetapi berbeda dengan Andreas, sikap hatinya yang optismis membuat ia melihat bukan setengah gelas yang kosong tetapi ia melihat setengah gelas yang penuh! Sikap optimis Andreas inilah yang memotovasi langkah hidupnya untuk membawa lima roti dan dua ekor ikan kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga ia melihat mukjizat bahkan bukan Andreas saja tetapi ribuan orang menikmati mukjizat makanan saat itu. Camkanlah hal ini sahabatku, “sikap hati Anda yang optimis bagi orang lain menentukan mukjizat TUHAN dapat terjadi bagi orang lain dan bagi Anda juga!” Anda dan saya sebagai makhluk sosial yang tidak hidup seorang diri dalam dunia ini, ada begitu banyak orang disekitar kita yang sementara pesimis dan putus asa dalam kehidupan mereka dan sementara menantikan mukjizat TUHAN. Anda mungkin melihat masalah Anda begitu berat dan sulit ditangani namun inilah faktanya seringkali TUHAN mengijinkannya agar Anda menentukan sikap hati yang benar bagi orang lain. Sikap hati Anda yang benar menentukan mukjizat TUHAN dapat menjadi nyata bagi mereka.
Jadilah bijaksana, masalah Andreas terpecahkan, sekaligus masalah banyak orang juga terpecahkan. Sikap hati yang egois dan mengasihani diri sendiri dalam pergumulan masalah kita seringkali menghalangi kuasa mukjizat TUHAN berlaku bagi kita sendiri.
Tetapi pada saat kita melihat pergumulan orang lain maka dua masalah dapat terpecahkan! Amin! Inilah kenyataannya sahabatku, Tuhan Yesus Kristus sangat mempedulikan kehidupan kita lebih dari masalah yang kita hadapi, namun sikap hati Anda yang benar sangatlah berpengaruh besar terhadap kuasa Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus menjadi nyata dalam kehidupanmu. Amin.

Where are you?

My World Visitor Profile Map