You Are Enter To "The ZONE of CHANGE'S"

Every Thing's Can Be Change's, So You Can Be Change's Also
To Be The Best!

Perubahan Bukanlah Sesuatu Yang Mungkin Bagi Anda,
Perubahan Adalah Sesuatu Yang Pasti Dari Allah Untuk Anda!











Senin, 16 Juni 2008

Kuasa Baptisan Air Selam (Bagian Ke-dua)

Kuasa Baptisan Air (Bagian Ke-Dua).
Dalam sejarah gereja, semua organisasi gereja mengakui kebenaran akan adanya baptisan air yang dilakukan secara selam atau menenggelamkan seluruh tubuh kita ke dalam air, yang dilakukan di dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Dan sampai saat ini tidak ada satu denominasi gereja yang membantah kebenaran baptisan air yang dilakukan secara selam. Kalau begitu kenapa ada baptisan yang dilakukan tidak dengan cara diselamkan? Mengapa hal tersebut harus terjadi? Dan kenapa baptisan yang dilakukan dengan tidak diselamkan tetap ada sampai saat ini?
Pertama kali adanya baptisan yang dilakukan dengan cara tidak diselamkan ke dalam air, terjadi ketika adanya seorang hamba Tuhan yang melayani seorang kakek yang sementara sakit dan kakek tersebut tidak percaya akan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ketika hamba Tuhan tersebut beberapa kali melayani kakek tersebut, akhirnya sebelum mengehembuskan nafasnya yang terakhir dirumahnya disebuah pegunungan, kakek tersebut meminta hamba Tuhan itu untuk datang dan mendoakannya untuk kehidupannya diampuni dari semua dosa yang telah dilakukannya, dan hatinya terbuka untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya. Setelah hamba Tuhan tersebut berdoa, ia kemudian mengarahkan kakek tersebut untuk dibaptis. Melihat keberadaan kakek tersebut yang sudah tidak bisa bangun lagi dari tempat tidurnya, akhirnya hamba Tuhan tersebut mengambil inisiatif untuk segera membaptisnya di dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Baptisan tersebut dilakukan menggunakan air yang dipercik ke kakek tersebut. Setelah itu cara baptisan air yang dilakukan dengan cara percik diterima oleh gereja dan diakui sebagai suatu dogma atau doktrin gereja.
Peristiwa di atas terjadi sebelum abadnya ke-XVI dalam pergerakkan reformis yang dilakukan oleh Marthen Luther. Setelah keyakinan yang kuat, yang dikerjakan dalam kuasa Roh Kudus dalam diri Marthen Luther, bahwa keselamatan manusia hanya ditentukan oleh iman dan keyakinan mereka akan keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus, tanpa harus melakukan apapun juga, maka ia segera menyaksikan kesaksian imannya tersebut. Dan hasilnya ada banyak orang yang percaya akan pemberitaan Injil Kasih Karunia Allah yang disampaikan olehnya. Dari pergerakkan tersebut menghasilkan sekumpulan komunitas pemercaya yang baru, yang memiliki konsep iman yang baru dan perspektif keselamatan yang dimiliki hanya semata-mata berdasarkan iman kepada Kasih Karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Diantara mereka yang percaya akan pemberitaan Injill Kasih Karunia Allah yang disampaikan oleh Marthen Luther ada yang baru pertama kali percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dan mereka orang percaya baru kemudian dibaptis dengan menggunakan air yang dipercik di dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Cara baptisan air yang dilakukan dengan cara percik, tetap dilakukan dalam pergerakkan Marthen Luther! Hal ini terjadi karena baptisan air dengan cara dipercik tidak mengalami suatu pembaharuan dalam pergerakkan Marthen Luther, yang mengalami pembaharuan dalam konsep iman Kristen hanyalah iman akan kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan orang berdosa. Dan sampai saat ini diantara kita ada yang mewarisi pergerakkan reformasi iman yang diajarkan oleh Marthen Luther, masih melakukan baptisan air dengan cara dipercik! Pertanyaannya, apakah baptisan air dengan cara dipercik dapat dibenarkan? Apakah baptisan air dengan cara dipercik diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus?
Jawabannya adalah baptisan air yang dilakukan dengan cara percik tidak diajarkan oleh Yohanes pembaptis, tidak juga diajarkan oleh para rasul Tuhan Yesus Kristus, dan tidak dilakukan serta diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian Anda sendiri sudah dapat menjawabnya, bahwa baptisan air dengan cara percik hanya dapat dibenarkan dalam perspektif dogmatis dari suatu organisasi gereja, tetapi tidak diakui dalam perspektif pengajaran Tuhan Yesus Kristus dan para Rasul Tuhan Yesus Kristus.
Dalam baptisan air yang dilakukan dengan cara percik, disebutkan juga, “dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus”. Hal ini dilakukan mengikuti Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 28:19 yang mengatakan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,...Apakah baptisan percik dengan mengucapkan Matius 28:19 itu salah? Jawabannya, “Sama sekali TIDAK SALAH!” Mengucapkan keberadaan Tritunggal Allah dalam tindakkan membaptis seseorang dengan cara memercikkan air, tidaklah salah! Tetapi tindakkan membaptis dengan memercik, itulah yang tidak ada dalam Alkitab, tidak diajarkan oleh Yohanes pembaptis, tidak juga diajarkan oleh para Rasul TUHAN, dan tidak dilakukan serta diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Jadi, kita menemukan dua kebenaran kuasa baptisan air, yaitu: Pertama, baptisan dilakukan dengan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Kedua, setelah Nama Tritunggal Allah disebutkan segera orang yang dibaptis itu diselamkan dalam air.
Nilai kebenaran dan kekuatan kuasa apakah yang terkandung dalam tindakkan membaptis seseorang dengan cara menyebutkan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus, lalu orang tersebut diselamkan? Roma 6:3-4 mengatakan, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.Inilah nilai kebenarannya, setelah Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus disebutkan lalu Anda diselamkan dalam air maka pada saat itu kuasa kematian Yesus Kristus mematikan kekuatan kuasa kedagingan dan melepaskan belenggu dosa yang menguasai kehidupan Anda dalam kuasa kematian Kristus Yesus. Dan pada saat Anda diangkat keluar dari dalam air maka pada saat itu kekuatan kuasa kebangkitan Yesus Kristus membangkitkan kehidupan Anda yang bergairah berjalan dalam kebenaran Kristus Yesus.
Dengan demikian, hasilnya adalah Anda memiliki hidup yang baru! Yaitu kehidupan lama Anda telah dimatikan, kecendrungan untuk berbuat dosa digantikan dalam kuasa kebangkitan Kristus untuk memiliki gairah melakukan kebenaran Kristus, dan bukan saja adanya gairah tetapi lebih dari itu adanya kekuatan dan kesanggupan serta kuasa yang mengalir dari dalam diri Anda untuk hidup dalam kebenaran Kristus Yesus! Haleluya...
Kolose 2:12 memperkuat penegasan akan nilai kebenaran dari kuasa baptisan air, yaitu bukan saja dengan mengucapkan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus, tetapi perlu juga untuk menenggelamkan seluruh tubuh kedalam air. Demikian Kolose 2:2 mengatakan, “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Akhirnya sahabatku, memang terasa perlu untuk kita dibaptis sesuai dengan apa yang dikatakan dan dibenarkan oleh Alkitab serta dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus, yaitu dibaptis dengan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus, lalu kita diselamkan seluruh tubuh kita dalam air! Ijinkahlah Roh Kudus berkarya untuk membawa diri Anda dalam seluruh kebenaran Firman Allah.

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Yohanes 16:13.

Kuasa Baptisan Air Selam (Bagian Pertama)

Kuasa Baptisan Air (Bagian Pertama).

Setelah Roh Kudus turun memenuhi 120 orang pada perayaan hari Pentakosta, berdirilah Petrus untuk berkhotbah dan akhir dari khotbah Petrus ada banyak orang yang tidak tahan dalam lawatan Roh Kudus. Akhirnya mereka bertanya kepada Petrus apa yang harus mereka lakukan supaya mereka selamat. Dalam Kisah Para Rasul 2:38 mencatat jawaban Petrus bagi mereka, “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Kata “bertobat” berasal dari akar kata YunaniMetanoeo” yang berarti perubahan cara berpikir. Kata “bertobat” dalam bahasa Ibrani menggunakan kata “Shuwb” artinya “berbalik” atau “berjalan berputar balik arah yang berlawanan”. Jadi, seorang yang bertobat adalah seorang yang telah mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan pikirannya untuk percaya kepada Yesus Kristus adalah TUHAN dan Juru Selamat pribadinya, dan ia juga bertindak untuk meninggalkan semua kehidupan lamanya yang penuh dosa serta memantapkan arah hidupnya untuk berjalan dalam kebenaran Kristus Yesus.
Tidak hanya sampai kepada tindakkan pertobatan tetapi Petrus juga mengatakan, “hendaklah kamu memberi dirimu dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus...Hal ini berarti setelah tindakkan pertobatan harus diikuti dengan tindakkan baptisan. Dalam pelayanan Yohanes pembaptis di Sungai Yordan, pernah ia didatangi oleh sekelompok orang Farisi dan Saduki membawa diri mereka untuk dibaptis, tetapi Yohanes pembaptis mengatakan kepada mereka, “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” Peristiwa tersebut dicatat dalam Matius 3:7-8. Dan pada ayat 11 Yohanes pembatis mengakui bahwa baptisan yang dilakukannya adalah baptisan yang menandai adanya pertobatan, tetapi Yesus Kristus akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Secara implisit kita dapat memahami, bahwa pertobatan merupakan langkah awal yang menentukan kehidupan kita berjalan dalam anugerah keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Namun, langkah awal kita harus dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, yaitu dibaptis dalam air. Baptisan bukan sekedar langkah selanjutnya saja tetapi memiliki kekuatan kuasa untuk memampukan kita melanjutkan perjalan iman kita dalam Tuhan Yesus Kristus, karena kita berjalan dalam kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat kita!
Anda dan saya bukanlah orang yang sempurna! 1 Yohanes 3:2 “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”
Seringkali kita mendengar berbagai alasan klasik mengenai baptisan, salah satunya adalah “saya belum mau dibaptis karena saya takut nanti berbuat dosa lagi!” Sebenarnya alasan tersebut diutarakan mengandung kesan, bahwa “Anda sementara mengumpulkan kekuatan Anda sampai sempurna baru Anda mau dibaptis!” Sahabatku, sebenarnya Anda dan saya tidak memiliki kekuatan apapun untuk dapat menjalani kehidupan ini dalam kebenaran Firman TUHAN! Hanya kasih karunia Allah saja yang memampukan Anda dan saya untuk dapat melangkahkan kaki iman kita yang seringkali ditemukan lemah dalam menapaki pengalaman kehidupan kita dalam Anugerah-Nya yang melimpah! Dan dalam menapaki perjalanan iman kita, TUHAN tidak mengharapkan kesempurnaan Anda untuk menjadi pengikut-Nya atau untuk melayani-Nya, tetapi besar harapan TUHAN bagi Anda adalah KE-TAAT-AN Anda untuk melakukan kehendak Firman-Nya. Dalil tersebut di atas akan memberikan dua hal bagi Anda: 1) Memberikan kesempatan besar bagi iblis untuk menahan pertumbuhan rohani Anda. 2) Memberikan Anda kehidupan yang statis (berjalan di tempat) dan membuat Anda akan bosan dengan semua kegiatan rohani. Tetapi apabila Anda TAAT dengan segala keterbatasan Anda untuk melakukan kehendak Bapa di Surga maka saya percaya Roh Kudus akan datang memberikan Anda kekuatan untuk terus dapat mengikuti TUHAN dan melayani TUHAN. Roh Kudus akan selalu menghibur dan menguatkan Anda untuk tetap berjalan dalam rencana Allah bagi kehidupan Anda. Roh Kudus akan memberikan Anda kesanggupan untuk menjalani kehidupan dalam seluruh kebenaran Anda!
Setelah Tuhan Yesus Kristus telah menjadi seorang yang dewasa, diperkirakan sekitar usianya yang ke tiga puluh tahun, Ia pergi ke Sungai Yordan untuk dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Matius 3:14 mencatat perjumpaan mereka. Ketika Yohanes melihat Yesus Kristus, ia mencegah Yesus Kristus dan mengatakan, "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Tetapi dalam ayat 15 Yesus Kristus mengatakan, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.” Kita dapat mengamati peristiwa tersebut, bahwa Yohanes Pembaptis tidak mau untuk membaptis Yesus Kristus tetapi Yesus Kristus mengatakan untuk Yohanes-lah yang harus melakukannya supaya genaplah kehendak Allah. Jadi, tindakkan Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis merupakan suatu tindakkan ke-TAAT-an Yesus Kristus kepada kehendak Bapa-Nya di Sorga. Dan kita mengetahui bersama dalam Matius 3:17, setelah Yesus Kristus keluar dari air, ada seekor burung merpati yang melambangkan Roh Kudus yang turun ke atas kepala-Nya, dan terdengarlah suara dari langit, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Sesungguhnya Bapa mengasihi setiap manusia yang TAAT melakukan kehendak-Nya dan sesungguhnya Bapa berkenan kepada setiap mereka yang mau TAAT melakukan kehendak-Nya! Inilah kebenarannya, bahwa Bapa di Sorga lebih mengasihi orang yang TAAT daripada orang yang menuntut kesempurnaan dalam dirinya. Karena tidak ada kesempurnaan tanpa ke-TAAT-an!
Anda tentu mengingat peristiwa pemuda kaya yang datang kepada Yesus Kristus, ia memberikan gambaran kesempurnaan dalam dirinya yang telah melakukan seluruh hukum Taurat. Tiba-tiba kesempurnaanya hanya menjadi sebuah cerita sejarah, karena ia tidak berhasil TAAT melakukan apa yang dikatakan Yesus Kristus kepadanya. Jadi, saudara-saudaraku yang kukasihi. Ketaatan Anda kepada kehendak Bapa di Sorga untuk Anda melangkah dalam baptisan air membuat Anda berkenan di hati Bapa dalam kasih karunia-Nya. Dan lebih dari itu Kisah Para Rasul 28:39 mengatakan selanjutnya, “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Ada banyak kebenaran janji Allah yang dapat Anda miliki setelah mengalami baptisan air, salah satunya adalah janji Allah untuk dipenuhi dengan Roh Kudus dan kehidupan Anda ada dalam kelimpahan berkat Allah! Amin...

“Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup,
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Yohanes 3:36

Where are you?

My World Visitor Profile Map