Kuasa Baptisan Air (Bagian Ke-Dua).
Dalam sejarah gereja, semua organisasi gereja mengakui kebenaran akan adanya baptisan air yang dilakukan secara selam atau menenggelamkan seluruh tubuh kita ke dalam air, yang dilakukan di dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Dan sampai saat ini tidak ada satu denominasi gereja yang membantah kebenaran baptisan air yang dilakukan secara selam. Kalau begitu kenapa ada baptisan yang dilakukan tidak dengan cara diselamkan? Mengapa hal tersebut harus terjadi? Dan kenapa baptisan yang dilakukan dengan tidak diselamkan tetap ada sampai saat ini?
Pertama kali adanya baptisan yang dilakukan dengan cara tidak diselamkan ke dalam air, terjadi ketika adanya seorang hamba Tuhan yang melayani seorang kakek yang sementara sakit dan kakek tersebut tidak percaya akan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ketika hamba Tuhan tersebut beberapa kali melayani kakek tersebut, akhirnya sebelum mengehembuskan nafasnya yang terakhir dirumahnya disebuah pegunungan, kakek tersebut meminta hamba Tuhan itu untuk datang dan mendoakannya untuk kehidupannya diampuni dari semua dosa yang telah dilakukannya, dan hatinya terbuka untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya. Setelah hamba Tuhan tersebut berdoa, ia kemudian mengarahkan kakek tersebut untuk dibaptis. Melihat keberadaan kakek tersebut yang sudah tidak bisa bangun lagi dari tempat tidurnya, akhirnya hamba Tuhan tersebut mengambil inisiatif untuk segera membaptisnya di dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Baptisan tersebut dilakukan menggunakan air yang dipercik ke kakek tersebut. Setelah itu cara baptisan air yang dilakukan dengan cara percik diterima oleh gereja dan diakui sebagai suatu dogma atau doktrin gereja.
Peristiwa di atas terjadi sebelum abadnya ke-XVI dalam pergerakkan reformis yang dilakukan oleh Marthen Luther. Setelah keyakinan yang kuat, yang dikerjakan dalam kuasa Roh Kudus dalam diri Marthen Luther, bahwa keselamatan manusia hanya ditentukan oleh iman dan keyakinan mereka akan keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus, tanpa harus melakukan apapun juga, maka ia segera menyaksikan kesaksian imannya tersebut. Dan hasilnya ada banyak orang yang percaya akan pemberitaan Injil Kasih Karunia Allah yang disampaikan olehnya. Dari pergerakkan tersebut menghasilkan sekumpulan komunitas pemercaya yang baru, yang memiliki konsep iman yang baru dan perspektif keselamatan yang dimiliki hanya semata-mata berdasarkan iman kepada Kasih Karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Diantara mereka yang percaya akan pemberitaan Injill Kasih Karunia Allah yang disampaikan oleh Marthen Luther ada yang baru pertama kali percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dan mereka orang percaya baru kemudian dibaptis dengan menggunakan air yang dipercik di dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Cara baptisan air yang dilakukan dengan cara percik, tetap dilakukan dalam pergerakkan Marthen Luther! Hal ini terjadi karena baptisan air dengan cara dipercik tidak mengalami suatu pembaharuan dalam pergerakkan Marthen Luther, yang mengalami pembaharuan dalam konsep iman Kristen hanyalah iman akan kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan orang berdosa. Dan sampai saat ini diantara kita ada yang mewarisi pergerakkan reformasi iman yang diajarkan oleh Marthen Luther, masih melakukan baptisan air dengan cara dipercik! Pertanyaannya, apakah baptisan air dengan cara dipercik dapat dibenarkan? Apakah baptisan air dengan cara dipercik diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus?
Jawabannya adalah baptisan air yang dilakukan dengan cara percik tidak diajarkan oleh Yohanes pembaptis, tidak juga diajarkan oleh para rasul Tuhan Yesus Kristus, dan tidak dilakukan serta diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian Anda sendiri sudah dapat menjawabnya, bahwa baptisan air dengan cara percik hanya dapat dibenarkan dalam perspektif dogmatis dari suatu organisasi gereja, tetapi tidak diakui dalam perspektif pengajaran Tuhan Yesus Kristus dan para Rasul Tuhan Yesus Kristus.
Dalam baptisan air yang dilakukan dengan cara percik, disebutkan juga, “dalam Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus”. Hal ini dilakukan mengikuti Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 28:19 yang mengatakan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,...” Apakah baptisan percik dengan mengucapkan Matius 28:19 itu salah? Jawabannya, “Sama sekali TIDAK SALAH!” Mengucapkan keberadaan Tritunggal Allah dalam tindakkan membaptis seseorang dengan cara memercikkan air, tidaklah salah! Tetapi tindakkan membaptis dengan memercik, itulah yang tidak ada dalam Alkitab, tidak diajarkan oleh Yohanes pembaptis, tidak juga diajarkan oleh para Rasul TUHAN, dan tidak dilakukan serta diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Jadi, kita menemukan dua kebenaran kuasa baptisan air, yaitu: Pertama, baptisan dilakukan dengan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Kedua, setelah Nama Tritunggal Allah disebutkan segera orang yang dibaptis itu diselamkan dalam air.
Nilai kebenaran dan kekuatan kuasa apakah yang terkandung dalam tindakkan membaptis seseorang dengan cara menyebutkan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus, lalu orang tersebut diselamkan? Roma 6:3-4 mengatakan, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Inilah nilai kebenarannya, setelah Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus disebutkan lalu Anda diselamkan dalam air maka pada saat itu kuasa kematian Yesus Kristus mematikan kekuatan kuasa kedagingan dan melepaskan belenggu dosa yang menguasai kehidupan Anda dalam kuasa kematian Kristus Yesus. Dan pada saat Anda diangkat keluar dari dalam air maka pada saat itu kekuatan kuasa kebangkitan Yesus Kristus membangkitkan kehidupan Anda yang bergairah berjalan dalam kebenaran Kristus Yesus.
Dengan demikian, hasilnya adalah Anda memiliki hidup yang baru! Yaitu kehidupan lama Anda telah dimatikan, kecendrungan untuk berbuat dosa digantikan dalam kuasa kebangkitan Kristus untuk memiliki gairah melakukan kebenaran Kristus, dan bukan saja adanya gairah tetapi lebih dari itu adanya kekuatan dan kesanggupan serta kuasa yang mengalir dari dalam diri Anda untuk hidup dalam kebenaran Kristus Yesus! Haleluya...
Kolose 2:12 memperkuat penegasan akan nilai kebenaran dari kuasa baptisan air, yaitu bukan saja dengan mengucapkan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus, tetapi perlu juga untuk menenggelamkan seluruh tubuh kedalam air. Demikian Kolose 2:2 mengatakan, “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”
Akhirnya sahabatku, memang terasa perlu untuk kita dibaptis sesuai dengan apa yang dikatakan dan dibenarkan oleh Alkitab serta dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus, yaitu dibaptis dengan Nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus, lalu kita diselamkan seluruh tubuh kita dalam air! Ijinkahlah Roh Kudus berkarya untuk membawa diri Anda dalam seluruh kebenaran Firman Allah.
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Yohanes 16:13.