Sukacita Kebangkitan Yesus Kristus.
Suasana dukacita memang sesuatu yang sangat tidak menyenangkan, apatah lagi bila kita kehilangan seseorang yang kita kasihi. Seringkali juga kita jumpai dalam suasana dukacita tersebut akan timbul perasaan takut dan kuatir apabila yang pergi meninggalkan kita adalah satu-satunya seorang pencari nafkah dalam rumah tangga atau orang yang memberikan perlindungan bagi kita. Rabi Liebman pernah mengatakan dalam bukunya “Peace of Mind” (Ketentraman Pikiran), bahwa “manusia harus membayar harga ketakutan dan kekhawatiran agar bisa menjadi manusia seutuhnya.” Kita semua memang tidak ingin mengalami pengalaman ketakutan, tetapi seringkali kita berada dalam pengalaman ketakutan, dan melalui pengalaman tersebut kita akhirnya menemukan keberadaan kita sesungguhnya dan memotivasi kita untuk lebih memperbaiki diri kita karena kita menemukan TUHAN dalam ketakutan kita!
Sekitar 3 tahun sampai 3 tahun setengah, murid-murid dibimbing oleh Maha Guru mereka Tuhan Yesus Kristus. Mereka melihat dan menyaksikan langsung berbagai tanda dan mukjizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, bahkan diantara mereka sendiri telah mengalami atau melakukan tanda mukjizat dalam pengalaman pemuridan. Namun, terbukti mereka tidak memiliki iman yang teguh dalam hati mereka. Maksudnya, mereka hanya percaya adanya suatu kuasa Allah di luar diri mereka. Mereka tidak meyakini adanya kepercayaan dari TUHAN bagi mereka untuk menjalankan misi Kerajaan Allah, dan mereka tidak meyakini adanya kuasa TUHAN dalam diri mereka. Pengalaman kesendirian mereka tanpa Yesus Kristus membuat mereka penuh ketakutan.
Matius 8:24 mencatat pengalaman kesendirian murid-murid TUHAN ketika mereka menyebrang di danau Galelia, ada angin ribut. Perahu mereka kemasukan air, tetapi Yesus Kristus tetap tidur! Ketika mereka membangunkan Yesus Kristus dari tidurnya untuk meminta pertolongan, malah sebaliknya ayat 26 mencatat mereka justru ditegur keras oleh-Nya, “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?”
Matius 14:24-27 mencatat juga pengalaman kesendirian murid-murid Yesus Kristus ketika perahu mereka ditimpa angin sakal, Yesus tidak ada dengan mereka, ketika Yesus mendatangi mereka, semuanya penuh ketakutan dan Yesus Kristus katakan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Dalam terjemahan NKJV ditulis, "Be of good cheer! It is I; do not be afraid." Dapat diartikan, “Bergembiralah! Ini Aku: Janganlah takut.”
Tuhan Yesus Kristus memang tidak menginginkan agar murid-murid-Nya mengalami ketakutan dalam diri mereka. Ketika Dia harus pergi meninggalkan mereka sesaat untuk menjalankan misi keselamatan umat manusia, yaitu mati di gantung di atas tiang kayu salib, Tuhan Yesus Kristus telah 3 kali memberitahukan para murid-Nya agar mereka mempersiapkan diri dengan penuh iman yang teguh. Matius 16:21; 17:22; 26:1-5 mencatat perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya untuk memberitahukan mereka, bahwa Dia nanti akan disalibkan tetapi kemudian akan bangkit kembali pada hari ke-tiga. Namun, rupa-rupanya mereka sama sekali tidak memperhatikan dengan serius perkataan Yesus Kristus tersebut bahkan tidak beriman, sehingga Yohanes 20:19 mencatat keadaan dari murid-murid TUHAN yang penuh ketakutan!
Tetapi ketika Yesus Kristus menyatakan diri-Nya bagi mereka, setelah kebangiktan-Nya, Yesus Kristus mengatakan, “Damai sejahtera bagi kamu!” Ayat 20 mencatat, “Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.” Sukacita mereka ini diungkapkan dengan kata Yunani “Chairo” artinya “Joyfully” dan “Rejoice”. Inilah keadaan hati dari para Murid TUHAN ketika mereka mendengar salamnya Yesus Kristus dan melihat TUHAN yang mereka sembah itulah Tuhan Yesus Kristus telah mengalahkan kuasa maut. Murid-murid Tuhan Yesus Kristus “penuh dengan sukacita”, mereka “sangat bergembira”.
Rupanya ada suatu pengalaman yang berbeda dalam pengalaman pemuridan Tuhan Yesus Kristus. Matius 8:24 mencatat ketakutan para murid dan mereka ditegur keras Tuhan Yesus, Matius 14:24-27 mencatat salam Yesus Kristus untuk menenangkan hati para murid-Nya tetapi masih juga Petrus mengalami ketakutan dan jatuh dalam air. Sesuatu yang berbeda terjadi, yaitu ketika Tuhan Yesus Kristus bangkit dari kematian-Nya, salamnya Tuhan Yesus Kristus membuat para murid-Nya penuh dengan sukacita. Luapan sukacita itu terjadi karena mereka melihat Yesus Kristus berhasil mengalahkan kuasa maut. Yesus Kristus telah mati dan hanya sekali mati! Yesus Kristus telah bangkit dan hanya sekali bangkit! Dia telah mati dan bangkit untuk selama-lamanya! Amin.
Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 15:54-57, ”Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ’Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’ Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Haleluya... Kebangkitan Yesus Kristus telah menghilangkan semua teror ketakutan dan menggantikannya dengan sukacita! Bila Anda hidup salam segala tekanan teror yang membuat Anda ketakutan, tidak bergairah untuk hidup, menjalani kehidupan ini dengan muka yang tertunduk, dengan tubuh yang letih memikul beban kekuatiran dan tekanan ketakutan hatimu dalam realitas kehidupan. Inilah berita kebangkitan Kristus secara profetis bagi Anda, yaitu ”Yesus Kristus telah bangkit dan menggantikan ketakutanku menjadi kehidupan yang penuh dengan sukcatia.” Kebangkitan Kristus membuat Anda sanggup untuk menertawatakan masalah Anda. Iman yang teguh akan kebangkitan Kristus menyanggupkan Anda untuk mengangkat muka Anda yang tertunduk karena beban masalah dan membuat Anda tertawa dengan lega karena ”sengat ketakutan” bagaikan maut yang membunuh semangat hidup Anda telah dikalahkan dalam kebangkitan Tuhan Yesus Kristus! Jadi sahabatku, tersenyumlah, tertawalah, nikmatilah kebebasan kehidupan Anda dari segala macam bentuk intimidasi iblis dan katakanlah, ”Tuhanku Yesus telah bangkit dan Dia menyanggupkan aku untuk tertawa. Bersukacitalah hai jiwaku, karena semua ketakutanku telah lenyap!”
Dan Yohanes 20:22 Yesus Kristus melakukan sesuatu yang belum pernah Ia lakukan kepada murid-murid-Nya, yaitu: “Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus.’”
Ada kurang lebih 40 hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya setelah Ia bangkit, dan selama itu juga tidak ada para murid TUHAN yang memiliki ketakutan. Dan terbukti setelah Yesus Kristus naik ke Sorga, 10 hari para murid TUHAN harus menunggu di Yerusalem sampai pencurahan Roh Kudus tinggal dalam diri mereka, tidak ada diantara mereka yang mengalami ketakutan dan mereka semua terus dipenuhi dengan suasana hati sukacita dan bergembira.
Inilah salah satu keunggulan kuasa kebangkitan Yesus Kristus, yaitu kuasa yang melepaskan kita dari belenggu ketakutan dan kuasa yang memerdekakan kita dari kekuatan kekuatiran. Kuasa kebangkitan Kristus adalah kuasa sukacita dan kuasa kebangkitan Kristus adalah kuasa keberanian. Haleluya...
Sahabatku, Anda mungkin mengatakan saya tidak melihat Yesus Kristus bangkit saat itu dan saya juga tidak menerima hembusan nafas Yesus Kristus yang memberikan Roh Kudus saat itu. Namun, Kisah Para Rasul 2:1-4 memberikan informasi, bahwa Roh Kudus telah dicurahkan bagi semua orang percaya, bukan saja bagi para murid TUHAN tetapi bagi semua Umat TUHAN. Dengan demikian Anda dan saya juga menerima kuasa kebangkitan Kristus, yaitu kuasa sukacita dan kuasa keberanian yang melepaskan kita dari belenggu ketakutan. Seperti Yesus Kristus katakan kepada murid-murid-Nya dalam Matius 14:27 “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" atau "Be of good cheer! It is I; do not be afraid." yang diartikan, “Bergembiralah! Ini Aku: Janganlah takut.”
Suasana dukacita memang sesuatu yang sangat tidak menyenangkan, apatah lagi bila kita kehilangan seseorang yang kita kasihi. Seringkali juga kita jumpai dalam suasana dukacita tersebut akan timbul perasaan takut dan kuatir apabila yang pergi meninggalkan kita adalah satu-satunya seorang pencari nafkah dalam rumah tangga atau orang yang memberikan perlindungan bagi kita. Rabi Liebman pernah mengatakan dalam bukunya “Peace of Mind” (Ketentraman Pikiran), bahwa “manusia harus membayar harga ketakutan dan kekhawatiran agar bisa menjadi manusia seutuhnya.” Kita semua memang tidak ingin mengalami pengalaman ketakutan, tetapi seringkali kita berada dalam pengalaman ketakutan, dan melalui pengalaman tersebut kita akhirnya menemukan keberadaan kita sesungguhnya dan memotivasi kita untuk lebih memperbaiki diri kita karena kita menemukan TUHAN dalam ketakutan kita!
Sekitar 3 tahun sampai 3 tahun setengah, murid-murid dibimbing oleh Maha Guru mereka Tuhan Yesus Kristus. Mereka melihat dan menyaksikan langsung berbagai tanda dan mukjizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, bahkan diantara mereka sendiri telah mengalami atau melakukan tanda mukjizat dalam pengalaman pemuridan. Namun, terbukti mereka tidak memiliki iman yang teguh dalam hati mereka. Maksudnya, mereka hanya percaya adanya suatu kuasa Allah di luar diri mereka. Mereka tidak meyakini adanya kepercayaan dari TUHAN bagi mereka untuk menjalankan misi Kerajaan Allah, dan mereka tidak meyakini adanya kuasa TUHAN dalam diri mereka. Pengalaman kesendirian mereka tanpa Yesus Kristus membuat mereka penuh ketakutan.
Matius 8:24 mencatat pengalaman kesendirian murid-murid TUHAN ketika mereka menyebrang di danau Galelia, ada angin ribut. Perahu mereka kemasukan air, tetapi Yesus Kristus tetap tidur! Ketika mereka membangunkan Yesus Kristus dari tidurnya untuk meminta pertolongan, malah sebaliknya ayat 26 mencatat mereka justru ditegur keras oleh-Nya, “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?”
Matius 14:24-27 mencatat juga pengalaman kesendirian murid-murid Yesus Kristus ketika perahu mereka ditimpa angin sakal, Yesus tidak ada dengan mereka, ketika Yesus mendatangi mereka, semuanya penuh ketakutan dan Yesus Kristus katakan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Dalam terjemahan NKJV ditulis, "Be of good cheer! It is I; do not be afraid." Dapat diartikan, “Bergembiralah! Ini Aku: Janganlah takut.”
Tuhan Yesus Kristus memang tidak menginginkan agar murid-murid-Nya mengalami ketakutan dalam diri mereka. Ketika Dia harus pergi meninggalkan mereka sesaat untuk menjalankan misi keselamatan umat manusia, yaitu mati di gantung di atas tiang kayu salib, Tuhan Yesus Kristus telah 3 kali memberitahukan para murid-Nya agar mereka mempersiapkan diri dengan penuh iman yang teguh. Matius 16:21; 17:22; 26:1-5 mencatat perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya untuk memberitahukan mereka, bahwa Dia nanti akan disalibkan tetapi kemudian akan bangkit kembali pada hari ke-tiga. Namun, rupa-rupanya mereka sama sekali tidak memperhatikan dengan serius perkataan Yesus Kristus tersebut bahkan tidak beriman, sehingga Yohanes 20:19 mencatat keadaan dari murid-murid TUHAN yang penuh ketakutan!
Tetapi ketika Yesus Kristus menyatakan diri-Nya bagi mereka, setelah kebangiktan-Nya, Yesus Kristus mengatakan, “Damai sejahtera bagi kamu!” Ayat 20 mencatat, “Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.” Sukacita mereka ini diungkapkan dengan kata Yunani “Chairo” artinya “Joyfully” dan “Rejoice”. Inilah keadaan hati dari para Murid TUHAN ketika mereka mendengar salamnya Yesus Kristus dan melihat TUHAN yang mereka sembah itulah Tuhan Yesus Kristus telah mengalahkan kuasa maut. Murid-murid Tuhan Yesus Kristus “penuh dengan sukacita”, mereka “sangat bergembira”.
Rupanya ada suatu pengalaman yang berbeda dalam pengalaman pemuridan Tuhan Yesus Kristus. Matius 8:24 mencatat ketakutan para murid dan mereka ditegur keras Tuhan Yesus, Matius 14:24-27 mencatat salam Yesus Kristus untuk menenangkan hati para murid-Nya tetapi masih juga Petrus mengalami ketakutan dan jatuh dalam air. Sesuatu yang berbeda terjadi, yaitu ketika Tuhan Yesus Kristus bangkit dari kematian-Nya, salamnya Tuhan Yesus Kristus membuat para murid-Nya penuh dengan sukacita. Luapan sukacita itu terjadi karena mereka melihat Yesus Kristus berhasil mengalahkan kuasa maut. Yesus Kristus telah mati dan hanya sekali mati! Yesus Kristus telah bangkit dan hanya sekali bangkit! Dia telah mati dan bangkit untuk selama-lamanya! Amin.
Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 15:54-57, ”Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ’Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’ Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Haleluya... Kebangkitan Yesus Kristus telah menghilangkan semua teror ketakutan dan menggantikannya dengan sukacita! Bila Anda hidup salam segala tekanan teror yang membuat Anda ketakutan, tidak bergairah untuk hidup, menjalani kehidupan ini dengan muka yang tertunduk, dengan tubuh yang letih memikul beban kekuatiran dan tekanan ketakutan hatimu dalam realitas kehidupan. Inilah berita kebangkitan Kristus secara profetis bagi Anda, yaitu ”Yesus Kristus telah bangkit dan menggantikan ketakutanku menjadi kehidupan yang penuh dengan sukcatia.” Kebangkitan Kristus membuat Anda sanggup untuk menertawatakan masalah Anda. Iman yang teguh akan kebangkitan Kristus menyanggupkan Anda untuk mengangkat muka Anda yang tertunduk karena beban masalah dan membuat Anda tertawa dengan lega karena ”sengat ketakutan” bagaikan maut yang membunuh semangat hidup Anda telah dikalahkan dalam kebangkitan Tuhan Yesus Kristus! Jadi sahabatku, tersenyumlah, tertawalah, nikmatilah kebebasan kehidupan Anda dari segala macam bentuk intimidasi iblis dan katakanlah, ”Tuhanku Yesus telah bangkit dan Dia menyanggupkan aku untuk tertawa. Bersukacitalah hai jiwaku, karena semua ketakutanku telah lenyap!”
Dan Yohanes 20:22 Yesus Kristus melakukan sesuatu yang belum pernah Ia lakukan kepada murid-murid-Nya, yaitu: “Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus.’”
Ada kurang lebih 40 hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya setelah Ia bangkit, dan selama itu juga tidak ada para murid TUHAN yang memiliki ketakutan. Dan terbukti setelah Yesus Kristus naik ke Sorga, 10 hari para murid TUHAN harus menunggu di Yerusalem sampai pencurahan Roh Kudus tinggal dalam diri mereka, tidak ada diantara mereka yang mengalami ketakutan dan mereka semua terus dipenuhi dengan suasana hati sukacita dan bergembira.
Inilah salah satu keunggulan kuasa kebangkitan Yesus Kristus, yaitu kuasa yang melepaskan kita dari belenggu ketakutan dan kuasa yang memerdekakan kita dari kekuatan kekuatiran. Kuasa kebangkitan Kristus adalah kuasa sukacita dan kuasa kebangkitan Kristus adalah kuasa keberanian. Haleluya...
Sahabatku, Anda mungkin mengatakan saya tidak melihat Yesus Kristus bangkit saat itu dan saya juga tidak menerima hembusan nafas Yesus Kristus yang memberikan Roh Kudus saat itu. Namun, Kisah Para Rasul 2:1-4 memberikan informasi, bahwa Roh Kudus telah dicurahkan bagi semua orang percaya, bukan saja bagi para murid TUHAN tetapi bagi semua Umat TUHAN. Dengan demikian Anda dan saya juga menerima kuasa kebangkitan Kristus, yaitu kuasa sukacita dan kuasa keberanian yang melepaskan kita dari belenggu ketakutan. Seperti Yesus Kristus katakan kepada murid-murid-Nya dalam Matius 14:27 “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" atau "Be of good cheer! It is I; do not be afraid." yang diartikan, “Bergembiralah! Ini Aku: Janganlah takut.”